TYPES OF TRANSLATION

on Rabu, 05 November 2014



TYPES OF TRANSLATION

According to Larson (1984:15)
Translation is classified into two main types, namely form-based translation and meaning-based translation.
Forms-based translation attempts to follow the form of the source language (SL) and it is known as literal translation.
Meaning-based translation makes every effort to comunicate the meaning of the SL text in the natural forms of the receptor language. such translation is called idiomatic translation.
Menurut Larson (1984:15)
Penerjemahan dikelompokkan menjadi dua, yaitu penerjemahan berdasarkan bentuk bahasa dan makna.
Penerjemahan berdasarkan bentuk berupaya mengikuti bentuk bahasa sumber dan jenis penerjemahan ini dikenal sebagai penerjemahan harfiah.
Penerjemahan berdasarkan makna membutuhkan beberapa usaha untuk mengomunikasikan makna dari teks dari bahasa sumber kedalam bentuk bahasa sasaran yang lebih alamiah. Jenis penerjemahan yang demikian disebut penerjemahan idiomatik.



According to Catford (1978: 21)
Based on the extent, the types of translation are:
1) Full translation, it is a types of translation in which the entire SL text is reproduced by the TL text material.
2) Partial translation, there are only some parts of the SL text to be translated into the TL text.
    Menurut Catford (1978:21
      Jenis-jenis penerjemahan berdasarkan kuantitas antara lain:
1) Penerjemahan penuh, merupakan jenis penerjemahan yang keseluruhan teks bahasa sumber diproduksi ulang ke dalam materi teks bahasa sasaran.
2) Penerjemahan sebagian, hanya ada beberapa bagian dari teks bahasa sumber yang diterjemahkan ke dalam teks bahasa sasaran.



In terms of level, the types of translation are:
1) Total translation, the TL material replaces all levels of the SL text.
2) Restricted translation, it is the replacement of SL textual material with equivalent TL material at only one level; whether at the phonological level, graphological level, or at the level of grammar and lexis.
Jenis-jenis penerjemahan berdasarkan tingkatannya antara lain:
1) Penerjemahan total, merupakan penerjemahan  materi teks bahasa sasaran yang menggantikan semua level dari teks bahasa sumber.
2) Penerjemahan terbatas, merupakan penggantian teks materi bahasa sumber yang sepadan pada materi teks bahasa sasaran dalam satu level ; baik pada tingkat fonologi, grafologi, atau tata bahasa dan kosa kata.


In terms of rank, translation is divided into:
1) Rank-bound translation, it means that the selection of TL text equivalent is limited at only one rank, such as word-for-word equivalemce, morpheme-for-morpheme equivalence, etc.
2) Unbounded translation, it can move freely up and down the rank-scale.
Berdasarkan tingkatnya, penerjemahan dibagi menjadi:
Penerjemahan terikat, penerjemahan ini berarti bahwa pemilihan teks yang sepadan dengan bahasa sasaran terbatas hanya pada satu tingkat, seperti sepadan kata demi kata, morfem demi morfem, dll.
Penerjemahan tak terikat, penerjemahan ini dapat bergerak dengan bebas baik naik maupun turun dari bermacam level.


According to Brislin in Choliludin (2007: 26-30)
       Based on the purposes of translation:
Menurut Brislin pada Choliludin (2007: 26-30)
        Berdasarkan tujuannya, penerjemahan dibagi menjadi:

1) Pragmatic translation: it refers to the translation of a message with an interest in accuracy of the information that was meant to be conveyed in the SL form and it is not conveyed with other aspects of the original language version. Example: the translation of the information about repairing a machine.
Penerjemahan pragmatik: penerjemahan ini merupakan proses menerjemahkan suatu pesan dengan memperhatikan ketepatan informasi yang disampaikan oleh bahasa sumber, bukan aspek-aspek kebahasaan lainnya pada versi bahasa asli sumber. Contoh: terjemahan informasi tentang cara memperbaiki sebuah mesin.



2) Aesthetic-poetic translation: it refers to translation in which the translator takes into account the affect, emotion, and feeling of an original version, the aesthetic form used by the original author, as well as any information in the message. Example: the translation of sonnet, rhyme, heroic couplet, dramatic doalogue, and novel.
Penerjemahan aestetik-poitik: penerjemahan ini merupakan penerjemahan yang memperhatikan aspek-aspek perasaan, emosi, dan suasana versi asli dari bahasa sumber, bentuk estetis digunakan oleh penulis asli, sebagaimana beberapa informasi yang berada dalam pesan. Contoh: terjemahan sonata, sajak, bait kepahlawanan, dialog yang dramatis, dan novel.



3) Ethnographic translation: its purpose is to explicate the cultural context of the SL and TL versions. Translator have to be sensitive to the way words are used and must know how the word fits into cultures. Example: the use of the word ‘yes’ versus ‘yeah’ in America.
Penerjemahan etnografik: tujuan penerjemahan ini adalah menjelaskan secara rinci konteks budaya dari bahasa sumber dan versi bahasa sasaran. Penerjemah harus peka terhadap kata-kata yang digunakan dan harus mengetahui bagaimana kata-kata itu cocok dengan kebudayaan pada bahasa sasaran. Contoh: penggunaan kata ‘yes’ dengan ‘yeah’ di Amerika.



4) Linguistic translation:  is concerned with equivalent meanings of the constituent morphemes of the SL and grammatical form. Example: language in a computer program and translation machine.
Penerjemahan linguisti:  penerjemahan ini fokus pada kesepadanan makna dari unsur pokok morfem bahasa sumber dan bentuk gramatikal. Contoh: bahasa dalam program komputer dan mesin penerjemahan.



According to Jacobson in Leonardi (2000)
Menurut Jacobson pada Leonardi (2000)

1) Intralingual translation refers to a translation in which verbal signs are interpreted by means of other signs of the same language. It happens within the same language (monolingual).
Penerjemahan Intralingual merupakan penerjemahan yang tanda-tanda verbalnya diterjemahkan melalui makna dari tanda-tanda yang lain dalam bahasa yang sama. Penerjemahan intralingual terjadi dalam satu bahasa yang sama (monolingual).


2) Interlingual translation is the one which refers to different languages whether it is bilingual or multilingual.
Penerjemahan interlingual adalah suatu penerjemahan yang mengacu pada perbedaan bahasa apakah itu dua bahasa atau banyak bahasa.

3) Intersemiotic translation refers to an interpretation of verbal signs by means of other signs of non-verbal sign systems.
Penerjemahan intersemiotik mengacu pada sebuah pemahaman tanda-tanda verbal oleh makna tanda-tanda lain dari sistem-sistem tanda yang non-verbal.


1 komentar:

Unknown mengatakan...

apa yang membedakan partial translation dengan translation yang lain?

Posting Komentar